Temukan Ilmu di Balik Thermo Bamboo

    Mengubah bambu menjadi material berkinerja tinggi dan berkelanjutan

    Apa itu Thermo Bamboo (Bambu Termo)?

    Thermo Bamboo, juga dikenal sebagai bambu scrimber termo-perlakuan, adalah material rekayasa yang dibuat dengan menyusun kembali serat bambu di bawah panas tinggi dan tekanan.

    Meski bambu tumbuh cepat dan dapat diperbarui, bentuk alaminya rentan terhadap pembusukan, deformasi, dan kerusakan akibat hama.

    Melalui proses 20 langkah terkontrol dengan cermat, bambu mentah diubah menjadi Bambu Termo. Proses ini menghilangkan gula, meningkatkan daya tahan, dan merestrukturisasi bambu pada tingkat molekuler, sehingga menghasilkan material dengan sifat:

    • Daya tahan luar biasa dan stabilitas dimensi
    • Ketahanan unggul terhadap api, rayap, dan jamur dibanding kayu keras
    • Komposisi sekitar 85% bambu dan 15% resin, dan sepenuhnya dapat terurai

    Bambu termo sangat ideal untuk aplikasi luar ruangan yang menuntut dalam arsitektur, lanskap, dan furnitur rumah.

    thermo bamboo transformation

    Applications:

    Proses Produksi ZHUART Thermo Bamboo

    1. Pemilihan Bahan Baku

    Produk bambu termo ZHUART dimulai dari bambu Moso (Phyllostachys edulis) yang dipilih secara cermat, dipanen pada usia 4 hingga 6 tahun. Batang bambu ini diperoleh dari perkebunan yang dikelola bertanggung jawab di provinsi Fujian dan Zhejiang, wilayah yang dikenal kaya bambu. Pada tahap kematangan ini, bambu mencapai kepadatan serat dan struktur seragam ideal, yang penting untuk stabilitas dan performa material termo.

    Moso bamboo forest

    Bambu Moso adalah salah satu spesies yang paling banyak digunakan untuk produk bambu rekayasa luar ruangan karena sifat materialnya yang sangat baik. Struktur seratnya yang padat dan seragam membuatnya ideal untuk perlakuan panas dan rekombinasi. Secara khusus, bagian dalam (daging bambu)—yang terletak di antara lapisan luar hijau (kulit bambu) dan lapisan dalam kuning—merupakan bagian terbesar dari batang bambu dan memiliki karakteristik perekat yang sangat baik.

    2. Persiapan Serat Bambu

    Batang bambu Moso yang telah dipanen dipotong menjadi bilah seragam, kemudian dilewatkan melalui mesin penggulung yang memisahkan serat bambu. Langkah ini, yang disebut proses defibering, membantu melonggarkan struktur padat dan membentuk serat bambu panjang yang fleksibel.

    Selama proses ini, lapisan luar (kulit bambu) dan lapisan dalam bambu dihilangkan dengan hati-hati. Hanya bagian tengah (daging bambu) yang dipertahankan.

    strand preparation

    Kulit luar bambu kaya akan silika dan lilin, yang menghambat daya rekat lem dan mengurangi efektivitas perlakuan panas. Lapisan dalam bambu memiliki jaringan yang berpori dan longgar, sehingga kurang memiliki kekuatan mekanis dan stabilitas dimensi.
    Sebaliknya, lapisan tengah—daging bambu—kaya akan serat selulosa yang sejajar, membentuk tulang punggung struktural bambu. Dengan menghilangkan lapisan luar dan dalam, kami dapat menghasilkan material yang lebih seragam, mudah direkatkan, dan lebih kuat secara mekanis.

    3. Modifikasi Termal

    Untuk meningkatkan daya tahan dan stabilitas serat bambu, ZHUART menerapkan dua metode perlakuan panas tergantung pada jenis produknya:

    • Produk Deep Carbon: Serat bambu dikeringkan dalam vakum bersuhu tinggi dengan suhu lebih dari 220°C.
    • Produk Light Carbon: Serat bambu mengalami proses karbonisasi uap pada suhu sekitar 100°C.

    Kedua proses ini memiliki dua fungsi utama:

    • Penghilangan Gula: Menguraikan gula, pati, protein, dan nutrisi lain yang menarik jamur, serangga, dan lumut.
    • Peningkatan Stabilitas: Panas memecah gugus hidroksil hidrofobik dalam hemiselulosa, mengurangi kemampuan bambu menyerap air. Hal ini meminimalkan pembengkakan, penyusutan, dan pelengkungan saat digunakan di luar ruangan.

    Produk Deep Carbon dan Light Carbon berbeda dalam warna dan proses produksinya.
    Produk Deep Carbon mengalami perlakuan panas lebih lama dan intens, membuat serat bambu lebih rapuh namun lebih seragam dalam warna serta stabil dalam jangka panjang.
    Light Carbon diproses pada suhu yang lebih rendah, sehingga lebih banyak kekuatan serat alami bambu yang tetap terjaga. ZHUART telah mengoptimalkan teknik pemrosesan Light Carbon untuk mencapai tingkat ketahanan yang sebanding dengan Deep Carbon. Namun, ketahanannya terhadap jamur sedikit lebih rendah dan memerlukan perawatan lebih sering dari waktu ke waktu.

    4. Penerapan Resin

    Setelah proses modifikasi termal, serat bambu direndam dalam resin fenolik (juga dikenal sebagai bioglue) untuk merekatkan serat-serat menjadi satu. Dalam proses ini, resin menembus jauh ke dalam struktur sel bambu, mengisi rongga internal dan melapisi setiap serat untuk membentuk matriks internal yang kuat dan kohesif. Kelebihan resin kemudian dikeringkan, dan serat bambu dikeringkan secara hati-hati hingga mencapai kadar kelembapan optimal sebelum proses pengepresan panas.

    Resin fenolik umumnya digunakan pada kayu rekayasa untuk penggunaan luar ruangan. Resin ini membantu mengurangi retakan permukaan dan secara signifikan meningkatkan ketahanan air serta stabilitas dimensi.

    Resin application

    Di ZHUART, kami menggunakan resin fenolik Dynea™, yang memenuhi standar ketat lingkungan dan keselamatan, termasuk dari Uni Eropa dan Amerika Serikat. Resin Dynea dikenal karena emisi rendah dan daya rekat luar biasa untuk aplikasi struktural luar ruangan.

    5. Kompresi Kepadatan Tinggi

    ZHUART menggunakan teknik pengepresan panas untuk mengubah serat bambu menjadi material struktural yang padat dan tahan lama. Selama proses ini, serat disusun dalam cetakan dan ditekan pada suhu hingga 132°C dan tekanan hingga 22 MPa, dengan uap yang bersirkulasi di seluruh sistem. Plat pemanas mentransfer energi panas secara merata, memungkinkan resin mengalir dan mengeras sempurna di antara serat bambu.

    Kombinasi panas dan tekanan menciptakan ikatan internal yang kuat, secara signifikan meningkatkan stabilitas dimensi serta ketahanan terhadap kelembapan, pembusukan, dan pelengkungan. Dalam proses ini, tikar bambu setebal 15 cm dapat dipadatkan menjadi papan setebal 2,1 cm.

    ZHUART mengoperasikan mesin press terbesar di industri dengan kapasitas 5400 ton dan merupakan satu-satunya produsen yang mampu membuat panel bambu termo hingga ketebalan 60 cm, membuka peluang untuk aplikasi struktural berukuran besar.

    compression

    Meskipun kedua metode menggunakan serat bambu yang sama, pengepresan dingin mengeringkan papan setelah proses pengepresan, menghasilkan kepadatan lebih rendah dan tingkat pengembangan lebih tinggi. Hal ini membuat kinerja fisiknya lebih lemah dibandingkan pengepresan panas. Produk yang ditekan dingin lebih rentan terhadap pelengkungan, penyerapan kelembapan, dan bahkan jamur saat digunakan di luar ruangan.

    6. Pembentukan dan Penyelesaian

    Setelah panel bambu hasil pengepresan panas menjadi stabil, melepaskan tekanan internal, dan mencapai keseimbangan kimia serta fisik, panel-panel tersebut melalui serangkaian proses presisi:

    • Pemotongan & Pengamplasan: Panel dipotong sesuai ukuran dan diamplas pada permukaannya.
    • Pembentukan: Panel dibentuk menjadi berbagai profil.
    • Pemberian Minyak: Permukaan dilapisi dengan minyak ramah lingkungan untuk meningkatkan ketahanan terhadap sinar UV dan cuaca.
    • Penyortiran & Pemeriksaan: Setiap potongan disortir dan diperiksa dengan cermat untuk memastikan tampilan dan performa yang konsisten.

    Tahap ini memastikan setiap produk tidak hanya indah dan tahan lama, tetapi juga siap digunakan untuk aplikasi luar ruang jangka panjang.

    Sanding

    Keunggulan Bambu Termo ZHUART

    Bambu Termo ZHUART merupakan terobosan revolusioner dalam material bangunan berkelanjutan, menghadirkan performa luar biasa yang melampaui kayu keras tradisional maupun bahan komposit.

    Hardness comparison

    Kepadatan & Kekerasan Luar Biasa

    Dengan kepadatan 1150–1250 kg/m³, Bambu Termo melebihi kepadatan kayu keras premium seperti oak (700 kg/m³) dan bahkan ipe (1100 kg/m³). Hal ini memberikan daya tahan tekan yang tinggi dan ketahanan aus yang unggul, menjadikannya ideal untuk area dengan lalu lintas tinggi.

    Daya Tahan Luar Biasa

    Dengan peringkat ketahanan Kelas 1 (standar EN 350), Bambu Termo menawarkan masa pakai lebih dari 25 tahun untuk penggunaan luar ruangan. Ini melampaui sebagian besar kayu keras, termasuk jati dan ipe, yang biasanya hanya mencapai Kelas 2.

    Stabilitas Dimensional yang Unggul

    Proses modifikasi termal secara signifikan mengurangi kecenderungan material untuk mengembang, menyusut, melengkung, atau retak akibat perubahan kelembapan dan suhu. Dengan tingkat pembengkakan ≤0,4% setelah 24 jam direndam air (dibandingkan 2–4% pada kayu keras biasa), Bambu Termo mempertahankan kestabilannya bahkan di lingkungan ekstrem.

    Ketahanan Api yang Lebih Baik

    Memenuhi standar keselamatan api Kelas Bf1-s1 (EN 13501-1) dan Kelas A (ASTM) tanpa bahan kimia peredam api yang merusak lingkungan. Ketahanan alami terhadap api ini melampaui kayu tradisional dan bahan WPC, yang biasanya memerlukan perlakuan kimia untuk mencapai tingkat yang sama.

    Ramah Lingkungan & Berkelanjutan

    Bambu Moso mencapai usia panen dalam 4–6 tahun (dibandingkan 50–100 tahun untuk kayu keras), menyerap 35% lebih banyak CO₂ dibanding hutan kayu sejenis, dan proses produksi ZHUART mencapai efisiensi penggunaan bahan baku lebih dari 90%—dua kali lebih efisien dari pengolahan kayu tradisional.

    Lingkungan Hidup yang Lebih Sehat

    Dengan emisi VOC Kelas E1, Bambu Termo membantu menciptakan kualitas udara dalam ruangan yang lebih sehat dibanding banyak jenis kayu olahan dan produk WPC yang dapat melepaskan senyawa berbahaya seiring waktu. Proses modifikasi termal secara alami menghilangkan kebutuhan akan pengawet beracun.

    Thermo bamboo decking - Nora Buri Resort, Thailand
    Thermo bamboo decking – Nora Buri Resort, Thailand

    Wawasan Ahli: Meskipun kayu keras premium seperti ipe dan jati secara tradisional mendominasi aplikasi luar ruang kelas atas, Bambu Termo ZHUART menawarkan performa setara atau bahkan lebih baik dengan keunggulan lingkungan yang jauh lebih tinggi. Berbeda dengan produk WPC yang mengorbankan tampilan dan nuansa alami demi kemudahan perawatan, Bambu Termo menghadirkan keseimbangan sempurna—keindahan alami dengan ketahanan luar biasa dan kebutuhan perawatan yang minimal.

    Perbandingan Bambu Termo dengan Material Tradisional

    Atribut Kinerja

    Bambu Termo ZHUART

    Kayu Keras Tradisional

    WPC (Komposit Kayu-Plastik)

    Kepadatan

    1150–1250 kg/m³

    600-1100 kg/m³ (tergantung jenis kayu)

    950-1100 kg/m³

    Stabilitas

    Sangat baik

    Sedang hingga buruk

    Mudah berubah bentuk pada suhu ekstrem

    Ketahanan terhadap Jamur

    Kelas 0 (Tinggi)

    Kelas 1–3 (tergantung jenis kayu)

    Baik

    Ketahanan terhadap Rayap

    Kelas 10 (Tinggi)

    Rendah hingga sedang (perlu perlakuan kimia)

    Sedang hingga tinggi

    Kekuatan Lentur (MOR)

    ≥80 MPa

    50–170 MPa (tergantung jenis kayu)

    20–40 MPa (kekuatan mekanis rendah)

    Keberlanjutan

    Siklus panen: 4–6 tahun

    Siklus panen: 30–100 tahun

    Mengandung plastik tidak terbarukan

    Kebutuhan Perawatan

    Rendah (disarankan diberi minyak setiap tahun)

    Tinggi (perlu pelapisan/pengolesan rutin)

    Rendah (pembersihan berkala)

    Tampilan Alami

    Estetika alami seperti kayu asli

    Keindahan alami

    Tampilan buatan

    Penyerapan Panas

    Rendah (nyaman di cuaca panas)

    Sedang hingga rendah

    Tinggi (dapat menjadi sangat panas)

    Aplikasi Bambu Termo

    Mulailah Proyek Luar Ruangan Anda dengan ZHUART

    ZHUART menyediakan decking, cladding, dan panel bambu “eco-smart” dengan performa tanpa kompromi.